Jumat, 13 Januari 2012

binatang dan warna..^^

Sedikit informasi nih yang saya cari dari google  mengenai banteng dan hiu.. semoga bisa menambah wawasan ^^


PENYEBAB BANTENG MEMBENCI WARNA MERAH (indowebster)
Apa yang menyebabkan seekor banteng terganggu adalah, karena seseorang melambaikan kain tepat di depan wajahnya. Pandangan terhadap warna adalah subyek yang menipu. Di dalam pandangan manusia memiliki batang mata yang sensitif terhadap cahaya, tetapi tidak menyediakan informasi mengenai warna. Tetapi banteng punya, dan bekerja baik dalam cahaya redup atau gelap.

Seperti saat melihat di malam hari, persepsi warna menjadi buram karena gelap. Batang mata manusia dilengkapi dengan tiga jenis sel kerucut, masing-masing sensitif terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda, gelombang merah, hijau, dan biru. Setiap warna yang kita tahu, dapat direpresentasikan sebagai kombinasi dari warna dasar tersebut.

Ketika sesuatu yang tidak beres dengan aspek pandangan dasar ini, maka menghasilkan kebutaan warna, yang biasanya berupa ketidakmampuan yang tidak lengkap untuk membedakan warna, daripada mempersempit rentang warna yang dapat dirasakan. Manusia memiliki pandangan warna umum seperti dalam ikan, reptil, amfibi, dan burung. Beberapa binatang melihat lebih banyak warna dari yang kita dapat, misalnya lebah.

Penyebab banteng ga suka kain warna merah sendiri karena sebenernya banteng itu ga suka lambaian kainnya, bukan warna kainnya itu sendiri. Banteng punya penyakit buta parsial yang dia ga bisa ngeliat warna/buta warna. Tapi karena matador emang udah biasa pake kain merah sebagai alat untuk aksinya melawan banteng, kita menganggap warna merah lah yang ngebuat si banteng ngamuk.



TERNYATA HIU BUTA WARNA (http://abihafiz.wordpress.com/2011/02/19/walah-ternyata-hiu-buta-warna/)

Sebuah studi laboratorium mengungkapkan bahwa ikan hiu kemungkinan tidak bisa membedakan warna. Hasil yang dipublikasikan pada Selasa (18/1) juga mengungkapkan bahwa kondisi itulah yang bisa menguntungkan perenang, peselancar dan hiu itu sendiri. Para peneliti di Australia, dengan menggunakan teknik yang disebut ‘micro-spectrophotometry’, memperhatikan sel retina 17 spesies ikan hiu yang ditangkap di lepas pantai Queensland dan Australia Barat.
Pada semua 17 spesies, para peneliti tersebut mendapati, jenis paling umum reseptor cahaya adalah sel ‘batang’, yang sangat sensitif terhadap cahaya dan dan memungkinkan pandangan pada malam hari, tapi tak bisa mengurai warna. Tapi ikan hiu kekurangan sel ‘cone’, yang bereaksi secara individu terhadap cahaya pada gelombang panjang khusus.
Pada mata manusia, beragam sel ‘kerucut’ membantu kita untuk membedakan warna. Pada 10 dari ke-17 spesies ikan hiu, tak ditemukan sel ‘cone’ itu sama sekali. Sel ‘cone’ ditemukan pada tujuh spesies lain, tapi semuanya cuma satu jenis, dan sensitif pada gelombang panjang sekitar 530 nanometer, yaitu hijau.
Sistem retina itu berarti ikan hiu bisa membedakan antara bayangan abu-abu tapi, sangat mungkin, bukan antara warna, kata para peneliti tersebut. Pandangan monochromatic sangat jarang di kalangan spesies daratan, sebab penampakan warna adalah alat bagi penyintasan di habitat di Bumi.
Penelitian sebelumnya telah mendapati bahwa ikan paus, lumba-lumba dan anjing laut juga memiliki sel ‘cone’ yang sensitif terhadap warna hijau, yang menunjukkan hewan mamalia laut itu dan ikan hiu memiliki rancangan visual yang sama dan sejajar, kata para peneliti itu di dokumen mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar